akuntansi

akuntansi

Rabu, 23 April 2014

PUSAT LABA SPM



Pusat Laba
Pengertian
Pusat Laba adalah suatu unit organisai yang didalamnya pendapatan dan
beban diukur secara moneter
Kondisi – Kondisi dalam Mendelegasikan Tanggung Jawab Laba
Untuk dapat mendelegasikan keputusan trade-off semacam ini dengan aman ketingkat manajer
yang lebih rendah, maka ada dua kondisi yang harus dipenuhi:
1. Manajer harus memiliki akses ke informasi releven yang dibutuhkan dalam
membuat keputusan serupa.
2. Harus ada semacam cara untuk mengukur efektivitas suatu trade-off yang dibuat
oleh manajer.
Langkah utama dalam membuat pusat laba adalah menentukan titik terendah dalam
organisasi dimana kondisi diatas terpenuhi.
Manfaat Pusat Laba
Menjadikan unit organisasi sebagai pusat laba dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
Kualitas keputusan dapat meningakat
Kecepatan dari pengambilan keputusan operasional dapat meningkat
Manajer kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian
Lebih bebas untuk menggunakan imajinasi dan inisiatifnya
Pusat laba memberikan tempat pelatihan yang sempurna bagi manajemen umum
Kesadaran laba dapat ditingkatkan
Pusat laba memberikan informasi siap pakai bagi manajemen puncak mengenai
profibilitas dari komponen – komponen individual perusahaan
Karena keluaran yang dihasilkan telah siap pakai, maka pusat laba sangat responsif
terhadap tekanan untuk meningkatkan kinerja kompetitifnya

Tujuan Pengukuran Prestasi Pusat Laba
  1. Menentukan Kontribusi sebuah pusat laba
  2. Sebagai dasar dalam mengevaluasi kinerja pusat laba
  3. Memotivasi manajer pusat laba
            Dalam Proses pengukuran prestasi pusat laba dibutuhkan elemen sbb:
  1. Tersedianya anggaran atau rencana
  2. Pemahaman dan penerimaan logika pengukuran leh manajer divisi
  3. Delegasi pengendalian yang konsisten dengan tanggungjawab yang dibebankan
  4. Adanya konsistensi pengukuran di antara divisi dalam perusahaan

Kesulitan dengan Pusat Laba
Selain manfaat yang diperoleh tadi, pusat-pusat laba dapat menimbulkan beberapa
kesulitan :
Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi akan memaksa manajemen puncak
untuk lebih mengandalkan laporan pengendalian manajemen dan bukan wawasan
pribadinya atas suatu operasi, sehingga mengakibatkan hilangnya pengendalian.
Jika manejer kantor pusat lebih mampu dan memiliki informasi yang lebih baik dari
manejer pusat laba pada umumnya, maka kualitas keputusan yang diambil pada
tingkat unit lebih berkurang.
Perselisihan dapat meningkat karena adanya argumen-argumen mengenai harga
transfer yang sesuai, pengalokasian biaya umum yang tepat, dan kredit untuk
pendapatan yang sebelumnya dihasilkan secara bersama-sama oleh dua atau lebih
unit bisnis.

Unit-unit organisasi yang pernah bekerja sama sebagai unit fungsional akan saling
berkompetisi satu sama lain
Divisionalisasi dapat mengakibatkan biaya tambahan karena adanya tambahan
manajemen, pegawai, dan pembukuan yang dibutuhkan, dan mungkin
mengakibatkan duplikasi tugas disetiap pusat laba.
Para manajemen umum yang kompeten mungkin saja tidak ada dalam organisasi
fungsional karena tidak adanya kesempatan yang cukup bagi untuk
mengembangkan kompetensi manajemen umum.
Mungkin adal terlalu banyak tekanan atas pfofitabilitas jangka pendek dengan
menggorbankan pfofitabilitas jangka panjang. Karena ingin melaporkan laba yang
terlalu tinggi, manajer pusat dapat lalai melaksanakan penelitian dan
pengembangan, program-program pelatihan ataupun perawatan. Kecenderungan ini
khususnya terjadi jika frekuensi pergantian manajer pusat laba relatif tinggi.
Tidak ada sistem yang sanggat memuaskan untuk memastikan bahwa optimalisasi
laba dari masing-masing pusat laba akan mengoptimalkan laba perusahaan secara
keseluruhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar