Perilaku
Dalam Organisasi
A. Pengertian Perilaku Dalam Organisasi
Perilaku organisasi adalah bidang
studi yang
mempelajari pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok, dan struktur
terhadap perilaku dalam organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan
efektifitas suatu organisasi.
B. Tujuan Perusahaan
1. Profitabilitas
Kapasitas untuk menghasilkan laba
ditunjukkan dalam arti yang luas dan konsepsional, dalam persamaan yang
merupakan produk dari dua rasio. Produk dari dua rasio ini adalah Return on
Investment (ROI). ROI ini diperoleh dengan membagi laba dengan investasi,
akan tetapi metode ini tidak mencakup dua komponen utama yakni margin laba dan
investment turnover.
2. Memaksimalkan Nilai Pemegang Saham
Istilah memaksimalkan artinya adalah
selalu ada cara untuk mendapatkan jumlah maksimum yang dapat dihasilkan oleh
sebuah perusahaan. Memaksimalkan laba mensyaratkan bahwa biaya-biaya marjinal
dan kurva permintaan harus dikalkulasi.
3. Resiko
Tingkat resiko sangat bervariasi
disesuaikan dengan masing-masing orang di jajaran manajemen. Ada batas maksimum
sejumlah organisasi perusahaan menyatakan bahwa tanggung jawab utama manajer
adalah menjaga aset-aset utama perusahaan, dimana kemampuan perusahaan untuk
meningkatkan laba hanya menjadi tujuan sekunder.
4. Pendekatan Multiple Stakeholder
Organisasi-organisasi perusahaan
terlibat dalam tiga jenis pasar, yaitu : pasar modal, pasar produk, dan
pasar faktor. Sebuah perusahaan bertanggung jawab kepada multiple
stakeholder ini, yaitu : para pemegang saham, konsumen, para pegawai, para
pemasok, dan berbagai komunitas.
C. Keselarasan Tujuan
SPM yang memadai setidaknya tidak
akan mendorong individu untuk bertindak melawan kepentingan organisasi, cthà penurunan kualitas untuk mengurangi
biaya. Sistem harus dirancang sedemikian rupa sehingga tindakan-tindakan setiap
anggota perusahaan bisa selaras dengan kepentingan organisasi.àGOAL CONGRUENCE.
§ Faktor-Faktor Informal Yang
Mempengaruhi Keselarasan Tujuan
Organisasi informal adalah adanya hubungan kerja
antara satu bagian dengan bagian yang lainnya,sehingga setiap orang akan
mengerti arah mana yang akan di tuju oleh perusahaan.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah norma-norma
yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Hal ini biasa disebut dengan etos
kerja ( work ethic ), yang diwujudkan dalam bentuk loyalitas terhadap
organisasi.
Faktor
Internal
Aspek-aspek
internal yang mempengaruhi keberhasilan pengendalian manajemen :
• Budaya
( kultur ) Organisasi
Budaya itu sendiri meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut,
dan norma-norma perilaku.
• Gaya
Manajemen
Gaya seorang manager dalam sebuah organisasi yang memiliki kualitas, kharisma,
ramah, tegas dan lain sebagainya dalam mengatur sebuah organisasi. Sikap
pimpinan dibagi menjadi 2 yaitu gaya otoriter dan gaya yang lebih
mencerminkan kharismatik.
Menurut
Maciariello,ada 3 jenis gaya, yaitu :
a) Internal control style
b) Eksternal control style
c) Mix control style
D. Sistem Pengendalian Formal
Sistem di dalam organisasi diklasifikasikan:
1. Sistem pengendalian manajemen
- Aturan-aturan
Bentuk aturan:
•
Pengendalian
fisik
•
Manual
•
Pengamanan
sistem
•
Sistem
pengendalian tugas
E. Jenis-jenis Organisasi
1. Organisasi Fungsional
Stuktur fungsional membagi tugas sesuai keahlian
masing-masing dan manajer bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
Seperti produksi dan pemasaran.
Keuntungan organisasi fungsional adalah efisiensi.
Selain itu kegiatan yang sama dalam organisasi disatukan sehingga lebih
efektif.
Kelemahan
organisasi fungsional :
§ Tidak ada cara yang tepat untuk
perencaan kerja masing-masing fungsi yang terpisah pada level bawah suatu organisasi.
§ Dalam organisasi fungsional
perencanaan dibuat oleh pimpinan puncak karena diperlukan suatu koordinasi dari
masing-masing fungsi yang mengkrontribusikan output lainnya.
§ Sulit untuk mengukur efektifitas
mmasing-masing fungsi.
§ Kesulitan untuk melakukan
perencanaan.
§ Masalah antar fungsi hanya bisa
diselesaikan oleh pusat.
§ Tidak sesuai untuk orang yang
melakukan diversifikasi.
§ Mudah terjadi konflik antar fungsi.
2. Organisasi Unit Bisnis
Unit bisnis didesain untuk mengatasi kelemahan pada
tipe fungsional. Dimana para managernya bertanggung jawab atas
aktivitas-aktivitas dari masing-masing unit.
Keuntungannya
terdiri dari :
1. Berfungsi
sebagai tempat pelatihan bagi manajemen secara umum.
2. Unit
bisnis lebih dekat dengan pasar dari produk-produknya dibandingkan dengan
kantor pusat.
Kelemahannya
terdiri dari :
1. Adanya
kemungkinan masing-masing staf unit bisnis menduplikasi pekerjaan yang dalam
organisasi fungsional dikerjakan di kantor pusat.
2.
Perselisihan yang terjadi diantara spesialis fungsional digantikan dengan
perselisihan diantara unit-unit bisnis.
3. Organisasi Matriks
Dalam organisasi matriks untuk melakukan suatu proyek,
manajer suatu proyek selain bertanggung jawab atas proyeknya juga bertanggung
jawab terhadap unit fungsional. Organisasi proyek merupakan organisasi
sementara (dibentuk kmd dibubarkan jika selesai).
4. Implikasi Atas Desain System
Dari tipe
organisasi diatas dapat disimpulakn system yang bagus harus disesuaikan dengan
kondisi perusahaan mengingat tidak semua system bisa diterapkan dalam suatu
organisasi.
F. Fungsi Controller
Controller
adalah orang yang bertugas merancang, mengoperasikan dan mengawasi kegiatan
untuk menjamin keberhasilan system pengendalian manajemen kearah pencapaian
tujuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar