akuntansi

akuntansi

Rabu, 23 April 2014

perilaku dalam organisasi



Perilaku Dalam Organisasi

A.    Pengertian Perilaku Dalam Organisasi
Perilaku organisasi adalah bidang studi yang mempelajari pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas suatu organisasi.

B.     Tujuan Perusahaan
1.      Profitabilitas
Kapasitas untuk menghasilkan laba ditunjukkan dalam arti yang luas dan konsepsional, dalam persamaan yang merupakan produk dari dua rasio. Produk dari dua rasio ini adalah Return on Investment (ROI). ROI ini diperoleh dengan membagi laba dengan investasi, akan tetapi metode ini tidak mencakup dua komponen utama yakni margin laba dan investment turnover.
2.      Memaksimalkan Nilai Pemegang Saham
Istilah memaksimalkan artinya adalah selalu ada cara untuk mendapatkan jumlah maksimum yang dapat dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Memaksimalkan laba mensyaratkan bahwa biaya-biaya marjinal dan kurva permintaan harus dikalkulasi.
3.      Resiko
Tingkat resiko sangat bervariasi disesuaikan dengan masing-masing orang di jajaran manajemen. Ada batas maksimum sejumlah organisasi perusahaan menyatakan bahwa tanggung jawab utama manajer adalah menjaga aset-aset utama perusahaan, dimana kemampuan perusahaan untuk meningkatkan laba hanya menjadi tujuan sekunder.

4.      Pendekatan Multiple Stakeholder
Organisasi-organisasi perusahaan terlibat dalam tiga jenis pasar, yaitu : pasar modal, pasar produk, dan pasar faktor. Sebuah perusahaan bertanggung jawab kepada multiple stakeholder ini, yaitu : para pemegang saham, konsumen, para pegawai, para pemasok, dan berbagai komunitas.

C.    Keselarasan Tujuan
SPM yang memadai setidaknya tidak akan mendorong individu untuk bertindak melawan kepentingan organisasi, cthà penurunan kualitas untuk mengurangi biaya. Sistem harus dirancang sedemikian rupa sehingga tindakan-tindakan setiap anggota perusahaan bisa selaras dengan kepentingan organisasi.àGOAL CONGRUENCE.

§      Faktor-Faktor Informal Yang Mempengaruhi Keselarasan Tujuan
Organisasi informal adalah adanya hubungan kerja antara satu bagian dengan bagian yang lainnya,sehingga setiap orang akan mengerti arah mana yang akan di tuju oleh perusahaan.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Hal ini biasa disebut dengan etos kerja ( work ethic ), yang diwujudkan dalam bentuk loyalitas terhadap organisasi.
Faktor Internal
Aspek-aspek internal yang mempengaruhi keberhasilan pengendalian manajemen :
Budaya ( kultur ) Organisasi
            Budaya itu sendiri meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut, dan norma-norma perilaku.

Gaya Manajemen
            Gaya seorang manager dalam sebuah organisasi yang memiliki kualitas, kharisma, ramah, tegas dan lain sebagainya dalam mengatur sebuah organisasi. Sikap pimpinan dibagi menjadi 2  yaitu gaya otoriter dan gaya yang lebih mencerminkan kharismatik.
Menurut Maciariello,ada 3 jenis gaya, yaitu :
a)      Internal control style
b)      Eksternal control style
c)      Mix control style



D.    Sistem Pengendalian Formal
Sistem di dalam organisasi diklasifikasikan:
1.      Sistem pengendalian manajemen
  1. Aturan-aturan
            Bentuk aturan:
      Pengendalian fisik
      Manual
      Pengamanan sistem
      Sistem pengendalian tugas

E.     Jenis-jenis Organisasi
1.      Organisasi Fungsional
Stuktur fungsional membagi tugas sesuai keahlian masing-masing dan manajer bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Seperti produksi dan pemasaran.
Keuntungan organisasi fungsional adalah efisiensi. Selain itu kegiatan yang sama dalam organisasi disatukan sehingga lebih efektif.
Kelemahan organisasi fungsional :
§  Tidak ada cara yang tepat untuk perencaan kerja masing-masing fungsi yang terpisah pada level bawah suatu organisasi.
§  Dalam organisasi fungsional perencanaan dibuat oleh pimpinan puncak karena diperlukan suatu koordinasi dari masing-masing fungsi yang mengkrontribusikan output lainnya.
§  Sulit untuk mengukur efektifitas mmasing-masing fungsi.
§  Kesulitan untuk melakukan perencanaan.
§  Masalah antar fungsi hanya bisa diselesaikan oleh pusat.
§  Tidak sesuai untuk orang yang melakukan diversifikasi.
§  Mudah terjadi konflik antar fungsi.
2.      Organisasi Unit Bisnis
Unit bisnis didesain untuk mengatasi kelemahan pada tipe fungsional. Dimana para managernya bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas dari masing-masing unit.
Keuntungannya terdiri dari :
1. Berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi manajemen secara umum.
2. Unit bisnis lebih dekat dengan pasar dari produk-produknya dibandingkan dengan kantor pusat.
Kelemahannya terdiri dari :
1. Adanya kemungkinan masing-masing staf unit bisnis menduplikasi pekerjaan yang dalam organisasi fungsional dikerjakan di kantor pusat.
2. Perselisihan yang terjadi diantara spesialis fungsional digantikan dengan perselisihan diantara unit-unit bisnis.

3.      Organisasi Matriks
Dalam organisasi matriks untuk melakukan suatu proyek, manajer suatu proyek selain bertanggung jawab atas proyeknya juga bertanggung jawab terhadap unit fungsional. Organisasi proyek merupakan organisasi sementara (dibentuk kmd dibubarkan jika selesai).
4.      Implikasi Atas Desain System
Dari tipe organisasi diatas dapat disimpulakn system yang bagus harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan mengingat tidak semua system bisa diterapkan dalam suatu organisasi.

F.     Fungsi Controller
Controller adalah orang yang bertugas merancang, mengoperasikan dan mengawasi kegiatan untuk menjamin keberhasilan system pengendalian manajemen kearah pencapaian tujuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar